Agama dan Iptek
ILMU SOSIAL DASAR
Nama : Muhamad Alif Nugraha
Dosen : Ahmad Nasher
UNIVERSITAS GUNADARMA
PENGERTIAN AGAMA
MENURUT UMUM DAN MENURUT ISLAM
A. Pengertian agama secara umum
Menurut bahasa agama berasal dari bahasa sansakerta [a = tidak, gama = kacau] artinya tidak kacau, atau adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah atau tujuan tertentu. Religio dari religere, Latin artinya mengembalikan ikatan, memperhatikan dengan saksama, jadi agama adalah tindakan manusia untuk mengembalikan ikatan atau memulihkan hubungannya dengan Ilahi.
A. Pengertian agama secara umum
Menurut bahasa agama berasal dari bahasa sansakerta [a = tidak, gama = kacau] artinya tidak kacau, atau adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah atau tujuan tertentu. Religio dari religere, Latin artinya mengembalikan ikatan, memperhatikan dengan saksama, jadi agama adalah tindakan manusia untuk mengembalikan ikatan atau memulihkan hubungannya dengan Ilahi.
Agama merupakan suatu sistem sosial yang dipraktekkan masyarakat, sistem
sosial yang dibuat manusia pendiri atau pengajar utama agama untuk berbhakti
dan menyembah Ilahi. Sistem sosial tersebut dipercayai merupakan perintah,
hukum, kata-kata yang langsung datang dari Ilahi agar manusia mentaatinya.
Perintah dan kata-kata tersebut mempunyai kekuatan Ilahi sehingga dapat
difungsikan untuk mencapai atau memperoleh keselamatan dalam arti
seluas-luasnya secara pribadi dan masyarakat.
Sedangkan kaum agamawan berpendapat bahwa agama diturunkan TUHAN Allah
kepada manusia. Artinya, agama berasal dari Allah, Ia menurunkan agama agar
manusia menyembah-Nya dengan baik dan benar, ada juga yang berpendapat bahwa
agama adalah tindakan manusia untuk menyembah TUHAN Allah yang telah
mengasihinya. Dan masih banyak lagi pandangan tentang agama, misalnya,
1. Agama ialah sikon manusia yang percaya adanya TUHAN, dewa, Ilahi dan manusia yang percaya tersebut, menyembah serta berbhakti kepada-Nya, serta melaksanakan berbagai macam atau bentuk kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
1. Agama ialah sikon manusia yang percaya adanya TUHAN, dewa, Ilahi dan manusia yang percaya tersebut, menyembah serta berbhakti kepada-Nya, serta melaksanakan berbagai macam atau bentuk kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
2. Agama adalah cara-cara penyembahan yang dilakukan manusia terhadap sesuatu Yang Dipercayai berkuasa terhadap hidup dan kehidupan serta alam semesta cara-cara tersebut bervariasi sesuai dengan sikon hidup dan kehidupan masyarakat yang menganutnya atau penganutnya.
3. Agama ialah percaya adanya TUHAN Yang Maha Esa dan hukum-hukum-Nya. Hukum-hukum TUHAN tersebut diwahyukan kepada manusia melalui utusan-utusan-Nya utusan-utusan itu adalah orang-orang yang dipilih secara khusus oleh TUHAN sebagai pembawa agama. Agama dan semua peraturan serta hukum-hukum keagamaan diturunkan TUHAN kepada manusia untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat.
Ciri-ciri Umum Agama
Berdasarkan semuanya itu, hal-hal yang patut diperhatikan untuk memahami agama, antara lain
1. Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atau Sesuatu Yang Ilahi dan disembah. Ia bisa disebut TUHAN, Allah, God, Dewa, El, Ilah, El-ilah, Lamatu’ak, Debata, Gusti Pangeran, Deo, Theos atau penyebutan lain sesuai dengan konteks dan bahasa masyarakat (bahasa-bahasa rakyat) yang menyembah-Nya. Penyebutan tersebut dilakukan karena manusia percaya bahwa Ia yang disembah adalah Pribadi yang benar-benar ada; kemudian diikuti memberi hormat dan setia kepada-Nya. Jadi, jika ada ratusan komunitas bangsa, suku, dan sub-suku di dunia dengan bahasanya masing-masing, maka nama Ilahi yang mereka sembah pun berbeda satu sama lain. Nama yang berbeda itu pun, biasanya diikuti dengan pencitraan atau penggambaran Yang Ilahi sesuai sikon berpikir manusia yang menyembahnya.
Berdasarkan semuanya itu, hal-hal yang patut diperhatikan untuk memahami agama, antara lain
1. Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atau Sesuatu Yang Ilahi dan disembah. Ia bisa disebut TUHAN, Allah, God, Dewa, El, Ilah, El-ilah, Lamatu’ak, Debata, Gusti Pangeran, Deo, Theos atau penyebutan lain sesuai dengan konteks dan bahasa masyarakat (bahasa-bahasa rakyat) yang menyembah-Nya. Penyebutan tersebut dilakukan karena manusia percaya bahwa Ia yang disembah adalah Pribadi yang benar-benar ada; kemudian diikuti memberi hormat dan setia kepada-Nya. Jadi, jika ada ratusan komunitas bangsa, suku, dan sub-suku di dunia dengan bahasanya masing-masing, maka nama Ilahi yang mereka sembah pun berbeda satu sama lain. Nama yang berbeda itu pun, biasanya diikuti dengan pencitraan atau penggambaran Yang Ilahi sesuai sikon berpikir manusia yang menyembahnya.
2. Pada setiap agama ada keterikatan kuat antara yang menyembah (manusia) dan yang disembah atau Ilahi. Ikatan itu menjadikan yang menyembah (manusia, umat) mempunyai keyakinan tentang keberadaan Ilahi. Keyakinan itu dibuktikan dengan berbagai tindakan nyata (misalnya, doa, ibadah, amal, perbuatan baik, moral, dan lain-lain) bahwa ia adalah umat sang Ilahi. Hal itu berlanjut, umat membuktikan bahwa ia atau mereka beragama dengan cara menjalankan ajaran-ajaran agamanya. Ia harus melakukan doa-doa; mampu menaikkan puji-pujian kepada TUHAN yang ia sembah; bersedia melakukan tindakan-tindakan yang menunjukkan perhatian kepada orang lain dengan cara berbuat baik, sedekah, dan lain sebagainya.
3. Pada umumnya, setiap agama ada sumber ajaran utama (yang tertulis maupun tidak tidak tertulis). Ajaran-ajaran tersebut antara lain: siapa Sang Ilahi yang disembah umat beragama, dunia, manusia, hidup setelah kematian, hubungan antar manusia, kutuk dan berkat, hidup dan kehidupan moral serta hal-hal (dan peraturan-peraturan) etis untuk para penganutnya. Melalui ajaran-ajaran tersebut manusia atau umat beragama mengenal Ilahi sesuai dengan sikonnya sehari-hari, sekaligus mempunyai hubungan yang baik dengan sesama serta lingkungan hidup dan kehidupannya.
4. Ajaran-ajaran agama dan keagamaan tersebut, pada awalnya hanya merupakan uraian atau kalimat-kalimat singkat yang ada pada Kitab Suci. Dalam perkembangan kemudian, para pemimpin agama mengembangkannya menjadi suatu sistem ajaran, yang bisa saja menjadi suatu kerumitan untuk umatnya; dan bukan membawa kemudahan agar umat mudah menyembah Ilahi.
5. Secara tradisionil, umumnya, pada setiap agama mempunyai ciri-ciri spesifik ataupun berbeda dengan yang lain. Misalnya,
• pada setiap agama ada pendiri utama atau pembawa ajaran; Ia bisa saja disebut sebagai nabi atau rasul, guru, ataupun juruselamat
• agama harus mempunyai umat atau pemeluk, yaitu manusia; artinya harus ada manusia yang menganut, mengembangkan, menyebarkan agama
• agama juga mempunyai sumber ajaran, terutama yang tertulis, dan sering disebut Kitab Suci; bahasa Kitab Suci biasanya sesuai bahasa asal sang pendiri atau pembawa utama agama.
B. Pengertian Agama Menurut Islam
Dr. Franny Dahler mengajukan dua bentuk definisi
agama. Pertama definisi umum yang berlaku bagi semua agama. Kedua definisi
khusus berlaku bagi agama itu sendiri. Dalam islam agama ada dua. Samawi dan
bukan samawi.
Agama islam sebagai agama samawi terakhir yang
dipelihara Allah sepanjang masa,definisi agama ditetapkan oleh pengikutnya
secara obyektif menurut pandangan islam. Arti
agama dalam bahasa arab dan alqur’an. Agama
berasal dari bahasa arab yang mempunyai dua istilah yaitu addien dan almillah.
Addien berarti syari’at dan almillah berarti orang yang melaksanakan ibadah
agamanya.
Jika dilhat dari segi lughat,kata “dien” itu
masdar dari kata kerja “daana”-“yadiinu”. Menurut lughat,kata dien mempunyai
bermacam macam arti:
-Cara atau
adat
-perhitungan
-Peraturan -hari kiamat
-Undang-undang -nasehat
-Taat atau
patuh -Agama
-Mengesakan
tuhan -Kemenangan
-Pembalasan -kekuasaan
Pengertian
IPTEK
IPTEK adalah akronim
dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dimana dari akronim tersebut mempunyai
artinya sendiri, baik Ilmu, Pengetahuan, maupun Teknologi.
Ilmu dapatlah dipandang sebagai produk,
sebagai proses, dan sebagai paradigma etika.
- Ilmu dipandang sebagai proses karena ilmu merupakan hasil dari kegiatan sosial,
yang berusaha memahami alam, manusia dan perilakuknya baik secara individu
atau kelompok.
- Ilmu sebagai produk artinya ilmu diperoleh dari hasil metode keilmuan
yang diakui secara umum dan sifatnya yang universal. Oleh karena itu ilmu
dapat diuji kebenarannya, sehingga tidak mustahil suatu teori yang sudah
mapan suatu saat dapat ditumbangkan oleh teori lain.
- Ilmu sebagai paradigma ilmu, karena ilmu selain universal, komunal, juga alat
meyakinkan sekaligus dapat skeptis, tidak begitu saja mudah menerima
kebenaran.
Istilah ilmu yang
dikemukakan di atas berbeda dengan istilah pengetahuan. Ilmu diperoleh
melalui kegiatan metode ilmiah atau epistemology. Jadi, epistemology
merupakan pembahasan bagaimana mendapatkan pengetahuan. Epistemologi
ilmu tercermin dalam kegiatan metode ilmiah. Sedangkan pengetahuan adalah
pikiran atau pemahaman di luar atau tanpa kegiatan metode ilmiah, sifatnya
dapat dogmatis, banyak spekulasi dan tidak berpijak pada kenyataan
empiris. Sumber pengetahuan dapat berupa hasil pengalaman berdasarkan
akal sehat (common sense) yang disertai mencoba-coba, intuisi (pengetahuan yang
diperoleh tanpa penalaran) dan wahyu (merupakan pengetahuan yang diberikan
Tuhan kepada para nabi atau utusan-Nya).
A. Perkembangan
IPTEK pada saat ini
Perkembangan dunia
iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan
peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot
manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.
Begitupun dengan telah
ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah
mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan
aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang
benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Bagi masyarakat
sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap
sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek
sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan
dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan
imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia
tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan
kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi
dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu
mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim
dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang
manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus
mencakup pula unsur keadilan.
1. Bidang
Informasi dan komunikasi
Dalam bidang informasi
dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat
kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan
informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun
melalui internet
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman,
maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan
sangat mudah. Dan lain-lain
2. Bidang
Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi
teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan
manfaat positifnya antara lain:
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
b. Terjadinya industrialisasi
c. Produktifitas dunia industri semakin
meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia
industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi.
Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan
semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi.
3. Bidang
Sosial dan Budaya
Akibat kemajuan teknologi
bisa kita lihat
a. Perbedaan kepribadian pria dan wanita.
Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang
memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam
dunia bisnis.
b. Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan
ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan
dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan
diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh.
c. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai
aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang
disiplin, tekun dan pekerja keras.
4. Bidang
Pendidikan
Teknologi mempunyai
peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
a. Munculnya media massa, khususnya media
elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah
guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang
baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan
teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami
materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi
bisa dibuat abstrak.
c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui
tatap muka Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus
mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet
dan lain-lain.
5. Bidang
politik
Beberapa dampak yang
dapat ditimbulkan dalam bidang politik :
a. Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan
teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah
baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak
berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas
menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan
kebebasan berpendapat yang lebih besar.
b. Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah
barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan
substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin
kental.
c. Di bidang politik internasional, juga
terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang
teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan
kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya
kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi,
sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
C. Dampak
Iptek Terhadap Masyarakat dan Budaya Setempat
Penerapan Iptek dalam
pembangunan telah meningkatkan kehidupan masyarakat dan memajukan kehidupan
bangsa dan negara di berbagai sektor. Namun harus disadari di balik semua itu
ada dampak-dampak negatifnya terhadap lingkungan hidup. Yang dimaksud lingkungan
hidup dalam hal ini adalah menyangkut lingkungan alam, lingkungan sosial dan
budaya. Lingkungan alam adalah segala kondisi alam baik yang organik maupun
anorganik (tumbuh-tumbuhan, binatang, air, tanah, batuan, udara, dan
lain-lain).
Sedangkan lingkungan
sosial adalah semua manusia yang ada di sekitar, baik perorangan maupun
kelompok ( misalnya keluarga, teman sepermainan, tetangga, dan teman sekerja).
Kemudian juga menyangkut lingkungan budaya, yakni hal-hal yang berkaitan dengan
karya cipta dan hasil perbuatan atau tingkah laku manusia misalnya yang
menyangkut gagasan, norma, kepercayaan, adat istiadat, pakaian, rumah, dan
lain-lain.
1. Perubahan Tata
Nilai.
2. Adanya Kesengajaan
Sosial.
3. Merosot dan Rusanya
Lingkungan Alam.
4. Kekhawatiran Manusia
terhadap Persenjataan Kimia dan Nuklir.
5. Berkembangnya Kenakalan Remaja dan Kriminalitas.
Rangkuman :
Jadi,
secara umum, agama adalah upaya manusia untuk mengenal dan menyembah Ilahi yang
dipercayai dapat memberi keselamatan serta kesejahteraan hidup dan kehidupan
kepada manusia. Secara khusus, agama adalah tanggapan manusia terhadap
penyataan TUHAN Allah. Dalam keterbatasannya, manusia tidak mampu mengenal
TUHAN Allah, maka Ia menyatakan Diri-Nya dengan berbagai cara agar mereka
mengenal dan menyembah-Nya. Jadi, agama datang dari manusia, bukan TUHAN Allah.
Makna yang khusus inilah yang merupakan pemahaman iman Kristen mengenai Agama.
Kemajuan IPTEK merupakan tantangan yang besar bagi kita.
Apakah kita sanggup atau tidak menghadapi tantangan ini tergantung pada
kesiapan pribadi masing-masing.Diantara penyikapan terhadap kemajuan IPTEK masa
terdapat tiga kelompok, yaitu:
(1) Kelompok yang menganggap IPTEK moderen
bersifat netral dan berusaha melegitimasi hasil-hasil IPTEK moderen dengan
mencari ayat-ayat Al-Quran yang sesuai;
Perkembangan iptek adalah hasil dari segala langkah dan
pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek. Dari
uraian di atas dapat dipahami, bahwa peran Islam yang utama dalam perkembangan
iptek setidaknya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai
paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan. Kedua, menjadikan syariah Islam
sebagai standar penggunaan iptek. Jadi, syariah Islam-lah, bukannya standar
manfaat (utilitarianisme), yang seharusnya dijadikan tolak ukur umat Islam
dalam mengaplikasikan iptek.
REFERENSI :
2. Intan Ayunda