Mobilitas Sosial dan Macam - Macam Migrasi
Ilmu
Sosial Dasar
Nama : Muhamad
Alif Nugraha
Universitas
Gunadarma
Dosen : Ahmad Nasher
1. Mobilitas
dapat diartikan dengan perpindahan atau pergerakan atau perputaran, proses
pergerakan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, apa saja? yaitu permanen dan
nonpermanen. Individu yang melakukan mobilitas disebut migran. Bagaimana cara
membedakannya? cukup mudah untuk mengetahui apakah seseorang termasuk migran
atau bukan, salah satunya dengan membandingkan antara tempat kelahiran dengan
tempat tinggalnya. Jika lokasi tempat kelahiran berbeda dengan tempat tinggal,
maka termasuk seorang migran, sedangkan jika lokasinya sama maka dia adalah
penduduk asli atau nonmigran.
2. Bentuk
Mobilitas Sosial
Mobilitas penduduk
adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dalam ilmu
sosiologi mobilitas dibagi menjadi dua yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas
horizontal. Mobilitas vertikal adalah perpindahan atau perubahan status
sosial, misalnya dari orang miskin menjadi kaya atau sebaliknya. Mobilitas
horizontal adalah perpindahan penduduk secara geografis. Mobilitas
horizontal disebut juga dengan migrasi. Migrasi penduduk adalah perpindahan
penduduk dari tempat ke satu tempat yang lain melewati batas administratif
dengan tujuan menetap. Migrasi dibagi menjadi dua yaitu migrasi internasional dan migrasi nasional.
1. Migrasi Internasional
Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari satu
negara ke negara lain. Migrasi internasional terdiri dari:
a. Imigrasi yaitu migrasi yang merupakan masuknya penduduk
ke suatu negara. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
b. Emigrasi yaitu migrasi yang merupakan keluarnya penduduk
suatu negara. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
2. Migrasi Nasional
Migrasi nasional adalah perpindahan yang terjadi di dalam
satu negara misalnya antar provinsi atau antarkota dalam provinsi. Migrasi
nasional terdiri dari:
a. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
b. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang
padat ke daerah yang kurang padat.
3. Faktor –
faktor yang mendukung Mobilitas Sosial
a. Status Sosial
b. Keadaan Ekonomi
c. Situasi Politik
d. Motif-motif Keagamaan
e. Faktor Kependudukan (Demografi)
f. Keinginan melihat daerah lain
4. Perpindahan
Penduduk (Migrasi)
Migrasi atau mobilitas penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya dapat
dikelompokkan menjadi dua:
a. Migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk yang dilakukan
antarnegara.
Migrasi internasional dibedakan menjadi imigrasi dan
emigrasi:
1) Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara lain ke dalam suatu negara. Contoh orang India masuk ke Indonesia.
2) Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain. Contoh orang Indonesia pergi bekerja ke luar negeri, misalnya para Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia.
b. Migrasi nasional, yaitu proses perpindahan
penduduk di dalam satu negara.
Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1) Migrasi penduduk sementara atau migrasi sirkuler, terdiri dari:
a) penglaju, yaitu perpindahan penduduk dari tempat tinggal asal menuju ke tempat tujuan yang dilakukan setiap hari pulang pergi untuk melakukan suatu pekerjaan.
b) perpindahan penduduk musiman, maksudnya perpindahan yang dilakukan hanya bersifat sementara pada musim-musim tertentu.
2) Migrasi penduduk menetap meliputi transmigrasi dan urbanisasi.
Transmigrasi, yaitu perpindahan dari salah satu wilayah untuk menetap di wilayah lain dalam wilayah negara.
Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1) Migrasi penduduk sementara atau migrasi sirkuler, terdiri dari:
a) penglaju, yaitu perpindahan penduduk dari tempat tinggal asal menuju ke tempat tujuan yang dilakukan setiap hari pulang pergi untuk melakukan suatu pekerjaan.
b) perpindahan penduduk musiman, maksudnya perpindahan yang dilakukan hanya bersifat sementara pada musim-musim tertentu.
2) Migrasi penduduk menetap meliputi transmigrasi dan urbanisasi.
Transmigrasi, yaitu perpindahan dari salah satu wilayah untuk menetap di wilayah lain dalam wilayah negara.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa
ke kota atau dari kota kecil ke kota besar.
(1) Faktor–faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi, sebagai berikut:
(a) Lahan pertanian semakin sempit.
(b) Sulitnya pekerjaan di luar sektor pertanian.
(c) Banyaknya pengangguran di pedesaan.
(d) Fasilitas kehidupan sulit didapat.
(e) Kurangnya fasilitas hiburan.
(2) Faktor penarik di kota, sebagai berikut:
(a) Lapangan pekerjaan lebih banyak.
(b) Banyak menyerap tenaga kerja.
(c) Banyak hiburan.
(d) Banyak fasilitas kehidupan.
Migrasi, baik migrasi internasional maupun nasional tentu ada pengaruhnya. Sebagai contoh untuk transmigrasi, urbanisasi, atau emigrasi sebagai TKI, dampak negatifnya adalah:
• di perdesaan tenaga di sektor pertanian berkurang,
• banyak lahan tidak tergarap,
• produktivitas pertanian dapat menurun, dan
• tenaga terdidik sebagai tenaga penggerak pembangunan berkurang.
Namun migrasi juga ada akibat positifnya, yaitu:
• meningkatkan pendapatan penduduk desa,
• mengurangi kepadatan penduduk,
• menularkan pengalaman kota, dan
• masyarakat desa ingin maju.
Dalam hal urbanisasi, dampak negatif bagi wilayah perkotaan, antara lain:
• pertambahan penduduk,
• kepadatan penduduk,
• timbul daerah kumuh,
• meningkatnya kejahatan,
• pengangguran,
• kemacetan lalu-lintas, dan
• semakin menciptakan rasa individual yang tinggi.
Dampak positif migrasi di perkotaan, antara lain:
• Murah tenaga kerja,
• Banyak tersedia tenaga kerja kasar.
(1) Faktor–faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi, sebagai berikut:
(a) Lahan pertanian semakin sempit.
(b) Sulitnya pekerjaan di luar sektor pertanian.
(c) Banyaknya pengangguran di pedesaan.
(d) Fasilitas kehidupan sulit didapat.
(e) Kurangnya fasilitas hiburan.
(2) Faktor penarik di kota, sebagai berikut:
(a) Lapangan pekerjaan lebih banyak.
(b) Banyak menyerap tenaga kerja.
(c) Banyak hiburan.
(d) Banyak fasilitas kehidupan.
Migrasi, baik migrasi internasional maupun nasional tentu ada pengaruhnya. Sebagai contoh untuk transmigrasi, urbanisasi, atau emigrasi sebagai TKI, dampak negatifnya adalah:
• di perdesaan tenaga di sektor pertanian berkurang,
• banyak lahan tidak tergarap,
• produktivitas pertanian dapat menurun, dan
• tenaga terdidik sebagai tenaga penggerak pembangunan berkurang.
Namun migrasi juga ada akibat positifnya, yaitu:
• meningkatkan pendapatan penduduk desa,
• mengurangi kepadatan penduduk,
• menularkan pengalaman kota, dan
• masyarakat desa ingin maju.
Dalam hal urbanisasi, dampak negatif bagi wilayah perkotaan, antara lain:
• pertambahan penduduk,
• kepadatan penduduk,
• timbul daerah kumuh,
• meningkatnya kejahatan,
• pengangguran,
• kemacetan lalu-lintas, dan
• semakin menciptakan rasa individual yang tinggi.
Dampak positif migrasi di perkotaan, antara lain:
• Murah tenaga kerja,
• Banyak tersedia tenaga kerja kasar.
Rangkuman :
Mobilitas Sosial merupakan salah satu aktivitas musiman yang akan terjadi dimanasaja, Jadi, mobilitas sosial dalah perpindahan posisi seseorang atau kelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah-pindah.
REFERENSI:
1. Info Lengkap
2. Definisi Pengertian
3. Buku PR