Manusia dan Cinta Kasih
Nama :
Muhamad Alif Nugraha (14116702)
Kelas :
1KA29
Nama
Dosen : Junaedi Abdillah
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga
karya tulis ilmiah tentang “Manusia dan Cinta Kasih” ini dapat memberikan
manfaat mapun inspirasi terhadap pembaca.
Jakarta, Mei 2017
Penulis
Daftar
Isi
Bab
IV Manusia dan Cinta Kasih
I
Pendahuluan
II
Latar Belakang
4.1
Pengertian Cinta Kasih
4.1.1 Unsur – Unsur tentang cinta
4.1.2 Unsur – Unsur dalam segitiga
cinta
4.1.3 Beberapa tingkatan cinta
4.2
Cinta Menurut Ajaran Agama
4.2.1 Bentuk – bentuk cinta
4.2.2 Ayat Al-Qur’an tentang cinta dan
kasih sayang
4.2.3 Macam – Macam cinta dan kasih
dari orang tua
4.2.4 Contoh – contoh kasih sayang
4.3
Kemesraan
4.3.1 Pengertian Kemesraan
4.3.2 Puisi tentang kemesraan
4.4
Pemujaan
4.5
Belas Kasihan
4.5.1 Cara – cara menumpahkan belas
kasihan
4.6
Cinta Kasih Erotis
III
Kesimpulan dan saran
IV Daftar Pustaka
I Pendahuluan
II Latar
Belakang
Pada hakikatnya manusia dilahirkan
oleh Tuhan memiliki perassan, terutama perasaan cinta. Kebanyakan orang melihat
masalah cinta ini pertama-tama sebagai masalah dicintai, lebih daripada itu
masalah yang dicintai yaitu masalah kemampuan orang untuk mencinta, maka
masalahnya bagi mereka ialah bagaimana supaya dicintai. Setiap orang
membutuhkan cinta dan kasih sayang.
Cinta bukanlah hubungan dengan
seseorang tertentu. Cinta adalah sikap sesuatu orientasi watak yang menentukan
hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju sesuatu objek cinta.
Cinta merupakan pengalaman yang sangat
menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada
umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya.
Begitupun dengan kasih sering sekali
kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh
karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta
Kasih, agar dapat membatu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta
Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah
ada akhirnya.
4.1 Pengertian Cinta Kasih
Ada beberapa
pendapat mengenai pengertian cinta kasih, yaitu:
Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta, cinta
adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat
kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan
sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti
cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih
memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai
perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas
kasihan.
Walaupun
cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya terdapat
perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam,
sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada
orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam
itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
1. Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni
Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima,
dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling
penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi.
Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan,
tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
2. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki
tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah
perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman
yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara
Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal
seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau
sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai
atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan
yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika
salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat
disebut bukan cinta.
3. Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang
yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga
Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan
tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang
baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian,
keseimbangan dan kebahagiaan.
4.1.1 Unsur – unsur tentang cinta
1.
Keterikatan
Adanya perasaan untuk hanya bersama
dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali
dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia.
2. Tanggung
Jawab
Cinta harus melahirkan sikap
bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orang tua yang mencintai
anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material, spiritual dan masa
depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya, akan bertanggung jawab akan
kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya.
3. Kemesraan
Adanya rasa rindu kalau jauh atau lama
tak bertemu, adalnya ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
4.1.2 Unsur – unsur dalam segitiga
cinta
1. Intimasi
Intimasi
adalah aspek emosi dari cinta. Intimasi pada awal hubungan tumbuh dengan baik,
tapi kalau tidak dirawat bisa menurun ke titik nol. Bila relasi dan komunikasi
tidak bertumbuh dengan baik intimasi menjadi mati.
2. Passion
atau gairah
Ini
adalah sisi motivasi dari segitiga cinta itu. Sisi gairah ini punya peranan
penting bagi perkembangan fisiologis dan keinginan yang kuat untuk bersatu
dengan yang dicintai. Pada mulanya passion bertumbuh cepat dan sangat kuat,
sampai tidak lama kemudian passion ini jadi kebiasaan. Passion punya segi
motivasi yang berkekuatan positif. Inilah yang memikat anda kepada seseorang.
Ini cepat berkembang dan bisa juga cepat mati. Sisi negatifnya adalah jika
hubungan sudah saling menyakitkan maka daya tarik tadi lama kelamaan memudar.
3. Sisi
komitmen
Ini
merupakan sisi kognitif dari cinta. Komitmen adalah tekad untuk memelihara
cinta. Komitmen ini bertumbuh mulai dari taraf nol saat pertama kali bertemu
dengan yang dicintai, dan bertumbuh ketika semakin saling mengenal satu dengan
lainnya. Kuncinya saling mengenal dan menghargai. Bila relasi melemah maka
komitmen juga cenderung melemah.
4.1.3 Beberapa tingaktan cinta
Cinta memiliki berbagai macam
tingkatan. Semua itu berdasarkan besarnya perasaan cinta yang dimiliki, ini adalah
beberapa tingaktan cinta menurut beberapa sumber yang saya kumpulkan:
Menurut Abdullah Nasih ulwan, cinta
memiliki tiga tingatan:
- Cinta
tingkat tertinggi, yaitu
cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya.
- Cinta Tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat.
- Cinta tingkat terendah, ialah cinta yang lebih mengutamakan cinta kepada keluarga, harta dan masalah dunia dari pada mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Tiga
tingkatan cinta itu berdasarkan Firman Allah Pada surat At-Taubah [9]:24
“Katakanlah: “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA”. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”(Qs. At Taubah[9]:24).
Dari ketiga
tingkatan cinta tersebut kemudian di sederhanakan lagi menjadi dua bagian
cinta. Yaitu cinta kepada sesama makhluk dan cinta kepada Allah swt.
a. Cinta
Kepada Makhluk
Cinta
kepada sesama makhluk pada hakekatnya harus menjadi personifikasi cinta kepada
Allah SWT. Artinya, ketika kita mencintai saudara kita, anak-anak, orang tua,
pekerjaan dan yang lainnya, maka cinta-cinta ini harus disandarkan pada
kecintaan kita kepada Allah SWT. Sering timbul pertanyaan, bagaimana mencintai
seseorang karena kita mencintai karena Allah.
Contoh sederhana yang dapat kita pelajari misalnya; ketika laki-laki mencintai wanita karena Allah maka sang laki-laki harus berlaku jujur, setia, mengasihi dan tidak melakukan sesuatu yang di benci Allah, yaitu bermaksiat.
Contoh sederhana yang dapat kita pelajari misalnya; ketika laki-laki mencintai wanita karena Allah maka sang laki-laki harus berlaku jujur, setia, mengasihi dan tidak melakukan sesuatu yang di benci Allah, yaitu bermaksiat.
b. Cinta
Kepada Allah SWT
Mencintai
Allah adalah cinta dalam tingkatan yang paling tinggi. Mencintai Allah berarti
tidak memberi kesempatan kepada jiwa untuk mencintai yang lain. Seperti
tergambar dalam sebuah ayat:
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”. Qs. Al-Baqarah [2]:165
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”. Qs. Al-Baqarah [2]:165
Menurut ibnu al-arabi
Mari kita simak pendapat Ibnu al-arabi (tokoh filosofo islam) mengenai rasa cinta. Ibnu al-araby membagi cinta pada 3 tingkatan, yaitu:
Mari kita simak pendapat Ibnu al-arabi (tokoh filosofo islam) mengenai rasa cinta. Ibnu al-araby membagi cinta pada 3 tingkatan, yaitu:
1.Cinta Natural
Cinta
ini bersifat subjektif, kita lebih mementingkan keuntungan diri sendiri.
Contohnya, kita dapat mencintai seseorang karna dia telah menolong kita,
berbuat baik pada kita. Seperti cintanya seekor kucing pada majikannya karna
telah merawatnya.
2.Cinta Supranatural
Cinta
ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana kita akan mencintai seseorang dengan
tulus tanpa mengharapkan timbal balik walau masih ada muatan subjektif.
Contohnya seperti cintanya seorang ibu pada anaknya, ia rela berkorban apapun
dan bgaimanapun caranya demi kebaikan anaknya walaupun tanpa ada balasan (rasa
cinta) dari anaknya tersebut. Pada tingkat inilah kita akan mulai memahami
pepatah yang menyabutkan “CINTA TAK HARUS MEMILIKI”
3.Cinta Ilahi
Inilah
kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya akan mendahulukan kepentingan
objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika kita telah mencapai tingkatan
ini kita tidak akan lagi melihat diri kita sebagai sesuatu yang kita miliki,
penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan pribadi. Kita merasa bahwa apapun
yang kita miliki adalah milik objek yang kita cintai.
4.2 Cinta menurut ajaran agama
Ada
yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan
dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya
cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengkan dengan lagu dan
organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta
sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan
ajaran cinta kepada manusia.
4.2.1 Bentuk – bentuk cinta
Cinta
memang suatu perasaan yang tidak mungkin manusia untuk tidak merasakannya. Ada
berbagai bentuk cinta dalam kehidupan manusia dan setiap bentuk cinta tersebut
memiliki perbedaan meskipun pada dasarnya semua bentuk cinta adalah sama.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk cinta menurut pandangan islam dan para ulama:
- Cinta kepada Allah SWT
Cinta
yang paling tinggi dalam kehidupan manusia terutama umat islam adalah cinta
kepada Allah SWT sang pencipta segala isi bumi dan semesta dan yang maha
memiliki cinta. Umat muslim yang mencintai Allah akan merasa bahwa sebagai
hamba Nya kita tidak dapat hidup tanpa adanya kasih sayang dan cinta dari Allah
SWT. Maka dari itu, mencintai allah SWT adalah mutlak bagi setiap umat muslim.
Orang yang
mencintai tentunya akan melakukan segala sesuatu untuk yang dicintainya,
termasuk jika seorang mukmin mencintai Allah SWT. Ia akan selalu berusaha untuk
mengikuti segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Sebagaimana yang
disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 165 berikut
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
Dan
diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman mereka sangat mencintai Allah.” (QS al-Baqarah: 165)
Dan jika
seseorang tidak lagi memiliki rasa cinta pada Allah SWt apalagi ajarannya maka
tertutuplah hatinya
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah:
“Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai
dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surah ali-Imran: 31)
- Cinta Terhadap Alam Sekitar
Setelah
mencintai Allah yang merupakan pencipta dari seluruh isi alam semesta maka
seorang hamba yang memiliki rasa cinta pada Allah SWT juga akan mencintai
segala yang diciptakannya dan berusaha menjaganya (baca tujuan penciptaan manusia).
Sebagaimana
kita tahu bahwa Allah SWT memerintahkan umatnya untuk senantiasa menhaga
lingkungan sekitar dari kerusakan karena sesungguhnya Allah menciptakan manusia
sebagai khalifah di bumi yang akan melindungi alam dan memanfaatkannya dengan
baik (baca hakikat penciptaan manusia). Rasa cinta pada alam sekitar dapat
diwududkan dengan menjaga kebersihan lingkungan, menyayangi tumbuhan serta
menyayangi hewan. Perbuatan manusia menyakiti hewan atau tumbuhan serta merusak
alam adalah hal yang dibenci Allah SWT dan bukan merupakan rasa cinta yang ada
dan ditanam dalam hati manusia.
- Cinta Terhadap Sesama Manusia
Cinta
adalah fitrah dan mencintai sesama manusia juga merupakan suatu fitrah yang
diberikan Allah SWT. Dalam ajaran atau syaruat Islam, cinta kepada
manusia adalah seharusnya merupakan perwijudan dari cinta kepada Allah SWT.
Dapat dikatakan jika seseorang mencintai Allah SWt maka ia pun akan mencintai
manusia lainnya dan hal inilah yang mendorong manusia untuk berbuat baik kepada
sesamanya atau yang dikenal dengan akhlak. Allah juga menyebutkan dalam
Alqur’an bahwa Allah menciptakan manusia agar dapat saling mengenal dan
mengasihi. Sebagaimana Allah berfirman dalam yat berikut ini
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Wahai
manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, dan menjadikan kamu sekalian berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu sekalian saling mengenal. Sesungguhnya orang-orang
yang paling mulia di antara kamu sekalian di sisi Allah ialah orang-orang yang
paling takwa di antara kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal. (QS Al-Hujurat:13).
4.2.2 Ayat Al-Qur’an tentang cinta dan
kasih sayang
Ayat Al Quran tentang
cinta sejati wajib direnungi maknanya. Berisi tentang emosi dari kasih sayang
yang kuat dan ketertarikan pribadi. Perasaan yang tidak ada seorangpun bisa
mengetahui kapan datangnya, bahkan sang pemilik perasaan sekalipun. Jika kita
sudah mengenalnya, kita akan menjadi orang yang paling berbahagia di dunia dan
akhirat. Namun, bila tak terbalas, seseorang akan merasa sedih dan akan
kehilangan gairah hidup. Dengan kata mutiara
cinta, seseorang bisa belajar untuk menghargai sesama, serta
berusaha untuk melindungi yang dicintai.
Cinta
sejati kepada Allah Ta’ala dan Nabi SAW merupakan anugerah yang tak ternilai
harganya. Rasa tersebut tidak dapat diucapkan dengan kata-kata, tidak dapat
dideskripsikan dengan bahasa apapun. Ayat Al Quran tentang cinta menjelaskan
sebuah perasaan dari dalam sanubari lubuk hati yang terdalam. Sehingga bisa
membawa melayang dengan mimpi indah dan kebahagiaan. Berikut ini adalah
beberapa ayat Al Quran tentang cinta dan kasih sayang:
- “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. (Al-Fatihah: 1)
- “Katakanlah (Wahai Rasulullah), Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. (Ali Imron: 31)
- “Dijadikan indah pada (pandangan)
manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik”. (Ali Imron:14)
- “Hai manusia, bertakwalah kepada
Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan
jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan
perempuan; dan bertakwalah kepada Allah swt. yang dengan nama-Nya kamu
saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya
Allah swt. adalah pengawas atas kamu”. (An Nisa: 1)
- “Dan diantara tanda-tanda
kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”.
(Ar-Ruum: 21)
- “Dan nikahkanlah orang-orang yang
sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba
sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka
miskin, maka Allah Swt akan mengkayakan mereka. Dan Allah Maha Luas
(pemberianNya) dan Maha Mengetahui”. (An Nur: 32)
- “Dan segala sesuatu kami jadikan
berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah”. (Adz
Dzariyaat: 49)
Ayat
Al Quran tentang cinta dan kasih sayang sebenarnya tidaklah selalu terkait
dengan usia. Seringkali justru manusia merasa semakin kekanakan dikala usia
bertambah tua. Karena kedewasaan bukan semata hanya dipandang dalam kemapanan
hidup saja. Atau dipandang dalam bertambahnya pengalaman yang dimiliki.
Kedewasaan jauh lebih bermakna dibandingkan hanya sekedar materi dan kuantitas.
Kedewasaan adalah masalah kualitas dalam kita berpikir, berkata, dan
berperilaku.
4.2.3 Macam – Macam cinta dan kasih
dari orang tua
Macam-macam
cinta kasih dari orang tua :
1. Orang tua
bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
2. Orang tua
bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3. Orang tua
bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
4. Orang tua
bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
4.2.4 Contoh – contoh kasih sayang
Contoh-contoh tentang kasih sayang :
1. Cinta
kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan
memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak.
Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di
kemudian hari.
2. Cinta
kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap
seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan
seuntaian mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
3. Cinta
kasih antara manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah
kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu
menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4. Cinta
kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut
perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih
kepada tuhan penciptanya.
5. Cinta
kasih manusia terhadap lingkungan. Apabila seseorang menciptakan taman yang
indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya,
menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena
atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan
hidupnya.
4.3 Kemesraan
4.3.1 Pengertian kemesraan
Kemesraan berasal
dari kata dasar 'mesra', yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan
adalah hubungan akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmaramaupun
yang sudah berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang telah
mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan.
Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia. Kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai
dengan kemampuan bakatnya.
4.3.2 Puisi tentang kemesraan
Suatu hari
Dikala kita
duduk ditepi pantai
Dan memandang
ombak dilautan yang kian menepi
Burung camar
terbang
Bermain
diderunya air
Suara alam
ini
Hangatkan
jiwa kita
Sementara
Sinar surya
perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu
Mengalunkan
melodi tentang cinta
Ada hati
Membara erat
bersatu
Getar seluruh
jiwa
Tercurah saat
itu
Kemesraan ini
Janganlah
cepat berlalu
Kemesraan ini
Inginku
kenang selalu
Hatiku damai
Jiwaku
tentram di samping mu
Hatiku damai
Jiwa ku
tentram Bersamamu
4.4 Pemujaan
Salah
satu mannifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
4.5 Belas Kasihan
Belas
kasih (composian) adalah kebajikan satu di mana
kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap
sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang
lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsip-prinsip dalam filsafat,
masyarakat, dan kepribadian.
4.5.1 Cara – cara menumpahkan belas
kasihan
Berbagai
macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan
kondisi, seperti :
1. Ada yang
memberikan uang.
2. Ada yang
memberikan barang.
3. ada yang
memberikan pakaian, makanan dll.
4.6 Cinta
Kasih Erotis
Cinta
erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang
lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk
menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih
dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila
penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa
pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja.
Cinta
kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian
yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya
yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi
antara dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri
mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi
bahtera kehidupan.
Kesimpulan
Cinta
memang sesuatu yang indah dan mulia, hanya ukuran dan nilai cinta berbeda beda.
Cinta, khususnya antara dua pasang kekasih, terutama bila terjadi diantara dua
remaja, kaum muda, maka seolah seolah dunia ini hanya mereka berdualah yang ada
dan yang memilikinya.
Cinta
yang menurut alur pikiran penulisnya, pencetus kisah romantis dan melankolis
ini dibumbui dengan liku liku percintaan yang mempunyai ikatan kuat dan murni,
sebuah cinta sejati.
Semua
ini untuk menguras airmata pembacanya. Selalu indah penuh pengorbaan dan
mengharukan. Ini hanya sebuah kisah khayalan yang didramatisir. Masih adakah
cinta seperti itu pada kenyataan, khususnya jaman sekarang ? Dunia yang makin
maju kedepan dengan loncatan loncatan yang kadang mencengangkan dalam segala
bidang, terutama `arti kebebasan` yang justru sering digunakan sebagai pintu
gerbang untuk melewati batas batas yang seharusnya tetap dijaga dan tidak
dilanggar.
Saran
Saran
dari penyusun adalah sebaiknya makalah ini dipelajari dan dipahami maksud isi
dan bahasanya sehingga kita semua lebih mengerti tentang manusia dan cinta
kasih serta mampu menerapkanya didalam kehidupan kita sehari-hari.
Daftar Pustaka
1. Sintakkusuma
3. Dalam Islam
4. Mohlimo