Audit Teknologi Informasi
Audit Teknologi Informasi
Audit
teknologi informasi (Inggris: information
technology (IT) audit atau information systems (IS) audit) adalah bentuk
pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara
menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan
audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan
evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit
pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara
umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem
informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi
adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan
apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan
integratif dalam mencapai target organisasinya.
Secara
umum Audit IT adalah suatu proses kontrol pengujian terhadap infrastruktur
teknologi informasi dimana berhubungan dengan masalah audit finansial dan audit
internal. Audit IT lebih dikenal dengan istilah EDP Auditing (Electronic Data
Processing), biasanya digunakan untuk menguraikan dua jenis aktifitas yang
berkaitan dengan komputer. Salah satu penggunaan istilah tersebut adalah untuk
menjelaskan proses penelahan dan evaluasi pengendalian-pengendalian internal
dalam EDP. Jenis aktivitas ini disebut sebagai auditing melalui komputer.
Penggunaan istilah lainnya adalah untuk menjelaskan pemanfaatan komputer oleh
auditor untuk melaksanakan beberapa pekerjaan audit yang tidak dapat dilakukan
secara manual. Jenis aktivitas ini disebut audit dengan komputer.
Audit
IT sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain Traditional
Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer,
dan Behavioral Science. Audit IT bertujuan untuk meninjau dan mengevaluasi
faktor-faktor ketersediaan (availability), kerahasiaan (confidentiality), dan
keutuhan (integrity) dari sistem informasi organisasi.
TUJUAN
Tujuan
Audit Teknologi Informasi adalah untuk mengevaluasi desain pengendalian
internal sistem dan efektivitas. Tidak terbatas pada pada efisiensi dan keamanan
protokol, proses pengembangan, dan tata kelola TI. Instalasi kontrol sangat
diperlukan, tetapi perlu adanya keamanan protokol yang memadai agar tidak ada
pelanggaran keamanan. Dalam lingkungan Sistem Informasi (SI), audit adalah
pemeriksaan sistem informasi, input, output, dan pengolahan.
Fungsi
utama audit TI ini adalah mengevaluasi sistem untuk menjaga keamanan data
organisasi. Audit TI bertujuan untuk mengevaluasi dan menilai resiko untuk
menjaga aset berharga dan menetapkan metode untuk meminimalkan resiko tersebut.
Secara umum, ada lima tujuan dalam
pelaksanaan audit TI, yaitu:
1.
Memberikan rekomendasi terhadap temuan yang muncul pada proses audit
Namanya
juga audit, tindakan ini melakukan pemeriksaan atas arsip pembukuan perusahaan.
Bisa saja ada temuan yang sebelumnya tidak disadari. Audit TI merekomendasikan
temuan ini untuk segera ditindaklanjuti.
2.
Rekomendasi mengenai tindakan yang dikerjakan
Selain
temuan, ada pula rekomendasi tentang tindakan yang bisa ditempuh. Hal ini bisa
menghemat waktu sebab tindak lanjut yang diambil bisa segera dilakukan tanpa
harus memikirkan ulang cara penanganannya.
3.
Mengawasi pelaksanaan rekomendasi
Setelah
memberikan rekomendasi, audit TI bisa berlaku juga sebagai pengawas. Hal ini
untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil bisa berjalan secara presisi dan
tidak menimbulkan masalah baru.
4.
Memberikan jaminan kepada manajemen tentang kondisi yang ada pada organisasi
Audit
yang baik akan memberikan preseden yang baik pula terhadap perusahaan. Hasil
ini juga bisa memberi gambaran umum kepada manajemen tentang kondisi
organisasinya.
5.
Melakukan penilaian
Setelah melakukan serangkaian proses audit, akan diketahui bagaimana
kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan. Proses ini juga bisa menunjukkan
penilaian sehingga bisa terlihat tingkat efektivitas dan efisiensi yang
dijalankan oleh tiap bagian.
IT Audit Tools (Software)
Tool-tool
yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan Audit Teknologi Informasi.
Tidak dapat dipungkiri, penggunaan tool-tool tersebut memang sangat membantu
Auditor Teknologi Informasi dalam menjalankan profesinya, baik dari sisi
kecepatan maupun akurasinya.
Berikut
beberapa software yang dapat dijadikan alat bantu dalam pelaksanaan audit
teknologi informasi:
1. ACL
ACL
(Audit Command Language) merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted
Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa terhadap
data dari berbagai macam sumber.
ACL
for Windows (sering disebut ACL) adalah sebuah software TABK (TEKNIK AUDIT
BERBASIS KOMPUTER) untuk membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan di lingkungan
sistem informasi berbasis komputer atau Pemrosesan Data Elektronik.
2. Picalo
Picalo
merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) seperti
halnya ACL yang dapat dipergunakan untuk menganalisa data dari berbagai macam
sumber.Picalo bekerja dengan menggunakan GUI Front end, dan memiliki banyak
fitur untuk ETL sebagai proses utama dalam mengekstrak dan membuka data,
kelebihan utamanya adalah fleksibilitas dan front end yang baik hingga Librari
Python numerik.
Berikut
ini beberapa kegunaannya :
– Menganalisis data keungan, data karyawan.
– Mengimport file Excel, CSV dan TSV ke dalam
databse.
– Analisa event jaringan yang interaktif, log
server situs, dan record sistem login.
– Mengimport email kedalam relasional dan
berbasis teks database.
– Menanamkan kontrol dan test rutin penipuan ke
dalam sistem produksi.
3. Nessus
Nessus
merupakan sebuah vulnerability assessment software, yaitu sebuah software yang
digunakan untuk mengecek tingkat vulnerabilitas suatu sistem dalam ruang
lingkup keamanan yang digunakan dalam sebuah perusahaan
4. NMAP
NMAP
merupakan open source utility untuk melakukan security auditing. NMAP atau
Network Mapper, adalah software untuk mengeksplorasi jaringan, banyak
administrator sistem dan jaringan yang menggunakan aplikasi ini menemukan
banyak fungsi dalam inventori jaringan, mengatur jadwal peningkatan service,
dan memonitor host atau waktu pelayanan. Secara klasik Nmap klasik menggunakan
tampilan command-line, dan NMAP suite sudah termasuk tampilan GUI yang terbaik
dan tampilan hasil (Zenmap), fleksibel data transfer, pengarahan ulang dan
tools untuk debugging (NCAT) , sebuah peralatan untuk membandingan hasil scan
(NDIFF) dan sebuah paket peralatan analisis untuk menggenerasikan dan merespon
(NPING).
5. Wireshark
Wireshark merupakan aplikasi analisa netwrok protokol paling digunakan
di dunia, Wireshark bisa mengcapture data dan secara interaktif menelusuri lalu
lintas yang berjalan pada jaringan komputer, berstandartkan de facto dibanyak
industri dan lembaga pendidikan.Sumber :